Rumah model kolonial merujuk pada gaya arsitektur dan desain interior yang populer selama era kolonial, terutama pada abad ke-17 hingga ke-19, ketika kekuatan kolonial Eropa seperti Belanda, Inggris, dan Spanyol mendominasi wilayah-wilayah di seluruh dunia. Gaya ini mencerminkan penggabungan unsur-unsur Eropa dengan pengaruh lokal dari wilayah koloni tersebut. Berikut adalah penjelasan detail dan terperinci tentang rumah mode kolonial.

1. Arsitektur Eksterior:

  • Struktur: Rumah mode kolonial seringkali memiliki struktur yang kokoh dan kuat, biasanya dibangun dengan bahan-bahan alami seperti batu bata, kayu, atau bahkan batu kapur.
  • Atap: Atapnya cenderung datar atau sedikit miring, dengan seringkali ada beranda luas di sekeliling rumah. Atap kadang-kadang memiliki balustrade di sekitar tepinya.
  • Pintu dan jendela: Pintu-pintu besar dan jendela-jendela tinggi dengan kusen kayu yang kokoh adalah fitur khas. Jendela sering kali dilengkapi dengan teralis besi untuk keamanan.
  • Veranda: Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari rumah mode kolonial adalah veranda atau teras luas yang melingkupi satu atau lebih sisi rumah. Veranda ini sering kali menjadi tempat bersantai atau menerima tamu.

2. Desain Interior:

  • Plafon tinggi: Salah satu ciri utama dari rumah mode kolonial adalah plafon yang tinggi, menciptakan ruang yang lapang dan terbuka.
  • Pintu bergaya kaca: Pintu-pintu dalam rumah sering kali memiliki panel kaca yang besar, memungkinkan cahaya alami untuk membanjiri ruangan.
  • Lantai kayu: Lantai kayu yang indah dan tahan lama adalah pilihan umum untuk rumah mode kolonial. Kadang-kadang, lantai bisa dibuat dari batu atau ubin juga.
  • Perabotan klasik: Perabotan dalam rumah mode kolonial sering kali terbuat dari kayu solid dengan desain yang kokoh dan berat. Perabotan ini sering kali menggabungkan unsur-unsur Eropa dengan sentuhan lokal.
  • Warna-warna netral: Palet warna yang umumnya digunakan adalah warna-warna netral seperti putih, krem, dan beige, dengan aksen dari kayu gelap atau warna-warna yang terinspirasi dari alam.

3. Dekorasi dan Sentuhan Khas:

  • Aksen Eropa dan lokal: Rumah mode kolonial sering menggabungkan barang-barang dekoratif Eropa seperti lukisan, lampu gantung antik, dan barang-barang perak dengan kerajinan lokal seperti anyaman bambu atau tenun tradisional.
  • Tanaman hijau: Tanaman hias dan tanaman pot besar sering ditempatkan di dalam rumah dan di sekitar veranda untuk menciptakan suasana yang sejuk dan asri.
  • Tekstur alami: Penggunaan tekstur alami seperti kayu, batu, dan anyaman serat alami memberikan rumah mode kolonial nuansa hangat dan nyaman.

Rumah mode kolonial menciptakan atmosfer yang elegan, tetapi tetap nyaman dan ramah. Gaya arsitektur dan desain interior ini telah memengaruhi banyak rumah-rumah modern, terutama di daerah-daerah yang pernah menjadi pusat kegiatan kolonial pada masa lampau.