Mendapatkan keuntungan dari properti sewa adalah salah satu
strategi investasi yang populer dan menjanjikan, terutama untuk menciptakan passive
income atau pendapatan pasif. Berikut adalah penjelasan yang komprehensif
tentang cara mendapatkan keuntungan dari properti sewa, meliputi aspek-aspek
penting dan tips praktis:
1. Memahami Sumber Keuntungan Properti Sewa
Ada dua sumber utama keuntungan dari properti sewa:
- Arus
Kas Positif (Cash Flow): Ini adalah selisih antara pendapatan sewa
yang Anda terima dengan semua pengeluaran terkait properti (cicilan KPR,
pajak, asuransi, biaya perawatan, biaya pengelolaan). Jika pendapatan sewa
lebih besar dari pengeluaran, Anda memiliki arus kas positif bulanan atau
tahunan. Ini adalah tujuan utama bagi banyak investor properti sewa.
- Apresiasi
Nilai Properti (Capital Gain): Ini adalah kenaikan nilai properti dari
waktu ke waktu. Meskipun properti disewakan, nilainya bisa terus meningkat
karena inflasi, perkembangan infrastruktur di sekitar lokasi, atau
pertumbuhan ekonomi daerah. Saat Anda memutuskan untuk menjual properti di
masa depan, keuntungan dari selisih harga jual dan beli ini disebut capital
gain.
2. Langkah-Langkah Mendapatkan Keuntungan dari Properti
Sewa
A. Pra-Akuisisi (Sebelum Membeli Properti)
- Tentukan
Tujuan Investasi Anda:
- Apakah
Anda ingin fokus pada cash flow bulanan yang stabil?
- Atau
Anda lebih tertarik pada potensi apresiasi nilai jangka panjang?
- Apakah
Anda berencana menyewakan jangka pendek (harian/mingguan seperti Airbnb)
atau jangka panjang (bulanan/tahunan)? Menetapkan tujuan akan membantu
Anda memilih jenis properti dan lokasi yang tepat.
- Riset
Pasar yang Mendalam:
- Lokasi
adalah Kunci: Cari area dengan permintaan sewa yang tinggi.
Pertimbangkan faktor-faktor seperti:
- Aksesibilitas:
Dekat dengan transportasi umum (stasiun, halte bus, akses tol).
- Fasilitas
Umum: Dekat dengan sekolah, universitas, rumah sakit, pusat
perbelanjaan, perkantoran, area industri, atau tempat wisata (terutama
untuk sewa jangka pendek).
- Perkembangan
Area: Adanya proyek pembangunan infrastruktur baru, rencana
pembangunan pusat bisnis atau fasilitas publik yang dapat meningkatkan
nilai properti di masa depan.
- Tingkat
Hunian (Occupancy Rate): Pelajari seberapa cepat properti di area
tersebut tersewa dan berapa lama rata-rata properti kosong.
- Jenis
Properti: Pertimbangkan jenis properti yang sesuai dengan target
pasar Anda (rumah tapak, apartemen, ruko, kos-kosan).
- Harga
Sewa Pasar: Lakukan survei harga sewa di area tersebut untuk jenis
properti yang serupa. Ini penting untuk menentukan harga sewa yang
kompetitif namun tetap menguntungkan.
- Peraturan
dan Pajak: Pahami peraturan daerah terkait properti sewa dan
kewajiban pajak yang berlaku (misalnya, Pajak Penghasilan (PPh) sewa,
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), PPN jika Anda PKP).
- Analisis
Keuangan (Rental Yield & ROI):
- Rental
Yield: Hitung estimasi rental yield (persentase pengembalian
tahunan dari properti sewa).
- Rumus
Kasar: (Pendapatan Sewa Tahunan / Harga Beli Properti) x 100%
- Di
Indonesia, gross rental yield bervariasi tergantung lokasi dan
jenis properti. Rata-rata berkisar 4-8%.
- Return
on Investment (ROI): Perhitungkan ROI bersih dengan memperhitungkan
semua biaya (pajak, perawatan, asuransi, biaya agen, dll.).
- Rumus:
((Pendapatan Sewa Tahunan - Biaya Operasional Tahunan) / Modal Awal
Investasi) x 100%
- Biaya
Akuisisi: Jangan lupakan biaya-biaya awal seperti bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan (BPHTB), biaya notaris, PPN (jika properti baru
dari developer), dan biaya KPR jika menggunakan pinjaman.
- Sumber
Pendanaan:
- Modal
Pribadi: Menggunakan dana tunai dapat mengurangi biaya bunga KPR dan
memaksimalkan cash flow.
- Kredit
Pemilikan Rumah (KPR): Jika modal terbatas, KPR adalah pilihan umum.
Pastikan cicilan KPR dapat ditutupi oleh pendapatan sewa dan Anda
memiliki cadangan dana darurat.
B. Saat Memiliki Properti Sewa
- Pilih
Properti yang Tepat:
- Kondisi
Properti: Pilih properti yang dalam kondisi baik atau memerlukan
renovasi minimal. Properti yang terawat akan lebih menarik bagi penyewa
dan meminimalkan biaya perbaikan di masa depan.
- Fasilitas
Tambahan: Jika memungkinkan, properti dengan fasilitas tambahan (AC, water
heater, furnitur, keamanan 24 jam, kolam renang, gym) bisa
meningkatkan daya tarik dan memungkinkan Anda mematok harga sewa yang
lebih tinggi.
- Temukan
dan Saring Penyewa yang Tepat:
- Pentingnya
Penyewa Berkualitas: Penyewa yang bertanggung jawab dan tepat waktu
membayar sewa adalah aset terbesar Anda.
- Proses
Penyaringan: Lakukan pemeriksaan latar belakang, riwayat pembayaran,
dan referensi dari penyewa sebelumnya jika memungkinkan.
- Perjanjian
Sewa: Buat perjanjian sewa yang jelas dan mengikat secara hukum,
mencakup hak dan kewajiban kedua belah pihak, durasi sewa, jumlah sewa,
tanggal pembayaran, denda keterlambatan, dan ketentuan perbaikan.
- Tentukan
Harga Sewa yang Optimal:
- Jangan
terlalu murah (akan merugikan Anda) dan jangan terlalu mahal (akan sulit
menemukan penyewa).
- Sesuaikan
harga dengan kondisi pasar, fasilitas properti, dan target penyewa.
- Pertimbangkan
untuk menaikkan harga sewa secara berkala (misalnya, setiap tahun atau
dua tahun) sesuai dengan inflasi dan kenaikan harga pasar, tetapi tetap
wajar.
- Kelola
Properti dengan Efisien:
- Perawatan
Rutin: Lakukan perawatan properti secara berkala (misalnya,
pengecekan plumbing, listrik, atap, cat) untuk menjaga kondisi properti
tetap prima. Ini akan menarik penyewa jangka panjang dan menjaga nilai
properti.
- Tanggapi
Keluhan Cepat: Bersikap responsif terhadap keluhan atau permintaan
perbaikan dari penyewa. Pelayanan yang baik akan menciptakan hubungan
yang positif dan mengurangi risiko penyewa pindah.
- Manajemen
Mandiri vs. Profesional:
- Mandiri:
Anda mengelola sendiri properti (mencari penyewa, mengumpulkan sewa,
mengurus perbaikan). Ini menghemat biaya tetapi membutuhkan waktu dan
tenaga.
- Manajemen
Properti Profesional: Menggunakan jasa agen atau perusahaan
manajemen properti. Mereka akan mengurus semua aspek mulai dari
pemasaran, penyaringan penyewa, penagihan sewa, hingga perawatan. Ini
membebaskan waktu Anda tetapi ada biaya yang harus dikeluarkan (biasanya
persentase dari pendapatan sewa).
- Optimalkan
Pemasaran:
- Gunakan
platform online (situs properti, media sosial) untuk mempromosikan
properti Anda.
- Sertakan
foto/video berkualitas tinggi dan deskripsi yang menarik.
- Sorot
keunggulan lokasi dan fasilitas properti.
C. Strategi Tambahan untuk Maksimalisasi Keuntungan
- Diversifikasi
Portofolio: Jika Anda memiliki modal lebih, pertimbangkan untuk
memiliki lebih dari satu properti sewa dengan jenis atau lokasi yang
berbeda untuk mengurangi risiko.
- Tambahkan
Nilai (Value-Add):
- Lakukan
renovasi yang meningkatkan daya tarik dan nilai properti (misalnya, perbaikan
dapur/kamar mandi, penambahan AC, smart home features).
- Sediakan
furnitur jika menargetkan penyewa ekspat atau mahasiswa.
- Pertimbangkan
Sewa Jangka Pendek (Short-Term Rentals):
- Di
lokasi wisata seperti Bali, sewa harian/mingguan (misalnya melalui
Airbnb) seringkali menawarkan yield yang lebih tinggi dibandingkan
sewa jangka panjang.
- Namun,
ini juga berarti pengelolaan yang lebih intensif (pembersihan, check-in/check-out,
komunikasi dengan tamu).
- Tingkatkan
Retensi Penyewa:
- Berikan
insentif untuk penyewa yang memperpanjang kontrak.
- Jaga
hubungan baik dan berikan pelayanan yang responsif. Mengurangi pergantian
penyewa akan menghemat biaya pemasaran dan masa properti kosong.
3.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
- Penyewa yang Buruk:
Bisa merusak properti atau menunggak pembayaran sewa.
- Masa Kosong (Vacancy): Properti tidak selalu terisi penuh, dan masa kosong
berarti tidak ada pendapatan sewa.
- Biaya Tak Terduga:
Perbaikan besar atau masalah struktural yang tidak terduga.
- Perubahan Pasar:
Kondisi ekonomi atau pasar properti yang memburuk bisa menurunkan
permintaan atau harga sewa.
- Regulasi Pajak:
Perubahan kebijakan pajak dapat memengaruhi profitabilitas.
Dengan perencanaan yang matang, riset yang cermat, dan
pengelolaan yang efektif, properti sewa dapat menjadi sumber keuntungan yang
stabil dan membantu Anda mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

.jpg)
0 Komentar